Dailyvaldi.xyz, Berita. – Tahukah kalian apa itu noken papua? Noken merupakan salah satu barang yang berbentuk tas yang merupakan ciri khas tanah Papua sekaligus warisan budaya asli papua yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda. Noken Papua ini biasanya digunakan masyarakat untuk mengisi, menyimpan, dan membawa berbagai barang.
Noken papua terbuat dari berbagai bahan serat pohon, kulit kayu dan daun pandan serta rumput rawa. Dilihat dari segi bahan bakunya, ada beberapa jenis pohon yang digunakan sebagai bahan baku/utama tas tradisional masyarakat Papua ini, dua di antaranya ialah serat Pohon Yonggoli dan Pohon Huisa.
Meski kegunaan noken papua sama seperti tas pada umumnya. Namun, yang membedakan noken papua dengan tas lain adalah mereka tidak menempatkan Noken pada bahu seperti halnya kebanyakan tas yang kita lihat dan kita pakai dalam sehari-hari, melainkan Noken papua dibawa dengan kepala. Inilah salah satu alasan dan keunikan dari Tas Noken yang berasal dari tanah papua tersebut.
Tidak ada penjelasan khusus mengapa tas ini dilekatkan di kening, Namun, salah satu pengrajin kayu Noken papua yang bernama Martha Ohee mengungkapkan bahwa alasan tas noken tersebut diletakkan dikepala karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat papua.
Noken Papua sebagai Kerajinan tas tradisional buatan tangan masyarakat papua ini memiliki filosofi. Filosofi Noken Papua yaitu nilai budaya dan sosial ekonomi yang besar di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia. Noken papua dianggap sebagai ikon khas Papua yang mulai ditinggalkan masyarakat.
Noken papua ini mencerminkan budaya masyarakat Papua, karena hampir semua etnik Papua mengenal benda itu dan mempergunakannya untuk keperluan sehari-hari. Noken Papua yang dikenal saat ini, dibuat oleh 250 suku di Papua, namun pada zaman sekarang noken papua mulai tergantikan oleh benda yang lebih modern.
Dalam beberapa tahun terakhir, Noken papua sebagai warisan budaya Papua ini sempat terancam, tetapi karena keunikannya Noken Papua telah didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Kemudian pada tanggal 4 Desember 2012, UNESCO menetapkan bahwa pada tanggal tersebut memperingati bahwa noken papua sebagai warisan kebudayaan tak benda.
Langkah besar ini diambil sekaligus untuk mengamankan keberlanjutan Noken bagi generasi mendatang. Laki-laki dan perempuan menggunakan Noken Papua untuk membawa hasil perkebunan, tangkapan dari laut atau danau, kayu bakar, bayi atau hewan kecil serta untuk berbelanja dan menyimpan barang-barang di rumah.
Baca Juga: Asal-Usul Filosofi Kopi
Noken juga sering kali dipakai untuk perayaan tradisional, atau diberikan sebagai persembahan perdamaian. Kerajinan tangan yang rumit ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menuntut keterampilan taktil yang halus, perawatan yang berdedikasi, dan tidak kekurangan visi artistik.
Tas Noken Papua ini dibuat secara khusus oleh para wanita Papua. Biasanya, mama-mama mengajarkan anak-anak perempuannya membuat Noken sampai mereka mampu membuatnya sendiri.
Tidak hanya itu, Wanita-wanita Papua yang tidak bisa membuat Noken juga tidak boleh menikah, sampai ia benar-benar bisa membuat Noken dengan tangannya sendiri. Namun, seiring dengan perubahan jaman, adat istiadat seperti itu sudah mulai ditinggalkan dan perlahan mulai menghilang.
Cara membuat Noken Papua sendiri bervariasi antar-komunitas, tetapi pada umumnya cabang, batang atau kulit pohon atau semak tertentu ditebang, dipanaskan di atas api dan direndam dalam air. Serat kayu yang tersisa dikeringkan kemudian dipintal menjadi benang atau tali yang kuat, yang terkadang diwarnai dengan pewarna alami.
Tali ini diikat dengan tangan untuk membuat kantong jaring dengan berbagai pola dan ukuran. Prosesnya membutuhkan keterampilan manual yang hebat, perhatian dan rasa artistik, dan membutuhkan beberapa bulan untuk menguasainya. Namun sekarang ini, jumlah orang yang membuat dan menggunakan Noken papua semakin berkurang.
Faktor yang mengancam kelangsungan hidupnya antara lain kurangnya kesadaran, lemahnya transmisi tradisional, berkurangnya jumlah pengrajin, persaingan dari tas buatan pabrik, masalah dalam memperoleh bahan baku tradisional dengan mudah dan cepat, dan pergeseran nilai-nilai budaya Noken.
Noken Papua akhirnya merupakan tas tahan lama dan serbaguna yang biasa digunakan untuk mengangkut dan menyimpan barang-barang seperti makanan atau kayu bakar, dan bahkan untuk membawa anak kecil atau hewan. Noken Papua adalah kerajinan abadi yang terjalin erat ke dalam jalinan budaya Indonesia.
Untuk harga noken papua ini sangat lah beragam, karena dibuat dari bahan alami yaitu kulit pohon dan serat pohon, Harga noken papua ini berkisar mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Dan harga ini tergantung dengan kualitas serta bahan apa yang digunakan untuk membuat noken papua tersebut.