Penyebab Anak Kucing dan Kucing dewasa banyak Tidur
Penyebab Anak Kucing banyak Tidur |
Dailyvaldi.xyz - Penyebab Anak Kucing banyak Tidur. Kita tentu telah tahu jika kucing merupakan hewan yang sangat suka tidur, apalagi dalam waktu yang panjang- bisa berjam- jam. Mengapa dapat begitu?
Siapa yang tidak memahami makhluk menggemaskan ciptaan Tuhan yang satu ini. Bulunya yang halus, menggemaskan sampai tingkah lakunya yang susah ditebak.
Jadi fauna yang pula sering kali dipelihara, kucing memiliki tingkah laku yang buatnya dijuluki pemalas. Ya, mereka memanglah sering kali tidur sepanjang berjam- jam di tiap harinya
Rata- rata kucing tidur dekat 12 sampai 15 jam tiap hari, namun jumlah nyatanya pula bergantung pada aspek lain. PetMD mengklaim, anak kucing menghabiskan waktu tidur lebih banyak daripada kucing berusia.
PetMD merupakan industri kesehatan serta kebugaran hewan peliharaan melalui platform digital yang menolong owner hewan mengambil kedudukan lebih aktif dalam mengelola kesehatan peliharaan mereka.
" Terus menjadi aktif kucing, terus menjadi banyak waktu tidur yang dibutuhkannya," kata Daniel Rotman, CEO PrettyLitter.
Seseorang pelatih hewan peliharaan, Jodi Ziskin berkata, kucing yang tidur lebih dari 15 jam satu hari bisa jadi melaksanakannya sebab bosan, serta perlu lebih banyak waktu bermain.
Kita pula wajib mewaspadai tidur dengan keseriusan lama jadi salah satu ciri dari kucing yang lagi hadapi depresi
Penyebab Anak Kucing banyak Tidur |
Alasan kucing suka tidur
Pada dasarnya kucing suka tidur memanglah telah bawaan dari gen. Maksudnya memanglah dalam gen kucing mempunyai sikap yang telah dirancang sedemikian rupa. Tercantum tidur dengan waktu yang lama.
Wajib Baca:
Jadi bukan berarti mereka pemalas ya guys.
Itu berlaku buat seluruh kucing, baik yang dipelihara ataupun mereka yang hidup di alam liar.
- Kucing tidak aktif di malam hari
Terlepas dari apa yang bisa jadi sempat kita dengar, kucing sesungguhnya tidak aktif di malam hari, sebab kucing terkategori krepuskular.
Berbeda dengan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari, hewan krepuskular aktif pada dikala senja serta subuh. "Kucing cenderung memakai banyak tenaga sepanjang jam- jam in" kata Ziskin.
Dikala tidur, kucing mengisi ulang tenaga buat membolehkan dirinya aktif sepanjang senja serta subuh.
Jadi, bila kita dahulu mengira kucing kerap tidur sebab malas, saat ini kita ketahui alibi yang sesungguhnya mengapa kucing suka tidur lama.
Nah, kerutinan tidur kucing terdapat hubungannya dengan evolusi serta sejarahnya selaku hewan pemburu.
Kucing- kucing berusia umumnya hendak mencari pada pagi serta senja hari. Setelah itu tidur pada siang hari serta malam hari kala predator alaminya lagi mencari mangsa. Ini merupakan bagian dari alibi kucing kerap suka tidur tersembunyi di sesuatu tempat.
Penyebab Anak Kucing banyak Tidur |
- Kucing kerap tidur
Kucing secara naluriah terikat buat mencari dikala senja serta fajar. Kemudian, menggunakan waktu tidurnya pada siang serta malam hari.
Namun, sebagian dari alibi kucing sangat banyak tidur bisa jadi pula berkaitan dengan triknya tidur.
"Walaupun kucing nampak lagi tidur nyenyak di siang hari, hewan ini masih sangat waspada terhadap lingkungannya" ungkap Ziskin.
"Kucing senantiasa bisa berperan bila mendengar ataupun mencium suatu yang menarik" sambung ia.
Perihal tersebut pula berkaitan dengan naluri kucing buat menjauhi perburuan predator di malam hari.
Bagi PetMD, tidur nyenyak kucing cenderung cuma berlangsung dekat 5 menit sehabis kembali tertidur.
Pola tidur bolak- balik ini pula bisa menolong menarangkan kenapa kucing butuh tidur berjam-jam. Jadi gimana? Sudah tahu kan alasan mengapa anak kucing banyak tidur. Semoga artikel ini dapat membantu kalian yang punya peliharaan kucing yaa.
Kenapa Anak Kucing Lemas Tidur Terus
Anak kucing yang lemas dan tidur terus bisa menjadi tanda bahwa kucingmu menderita penyakit tertentu. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat kucing tidur terus, seperti infeksi, dehidrasi, cedera atau luka, dan masalah pernapasan.
Namun, sebagai pemilik kucing, penting untuk mengetahui beragam penyebab kenapa kucing tidur terus. Meski tampak normal, Anda tetap perlu waspada bila kucingmu terlihat sering tidur dan berlangsung lama.
Jika kucingmu terlihat lemas dan sering tidur terus hingga berbulan-bulan atau mengalami gejala lain seperti penurunan berat badan, sulit beraktivitas, dan menjadi kurang aktif, sebaiknya segera bawa kucingmu ke dokter hewan.
Dokter hewan dapat membantu mendiagnosis kondisi kesehatan kucingmu dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Bagaimana Cara Menyembuhkan Anak Kucing Yang Lemas
Untuk menyembuhkan anak kucing yang lemas, Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Beberapa penyebab yang bisa membuat kucing tidur terus, seperti infeksi, dehidrasi, cedera atau luka, dan masalah pernapasan.
Namun, jika Anda ingin melakukan tindakan pertama untuk membantu anak kucing Anda, berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Berikan air minum yang bersih: Kucing yang lemas karena muntah atau mengalami diare, rentan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, berilah kucing kesayanganmu air minum yang bersih. Sebisa mungkin ganti air di tempat minumnya dengan air yang baru, karena dikhawatirkan ada virus atau bakteri yang tersisa di tempat minumnya yang lama. Dengan minum air yang cukup, pencernaan kucing akan terbantu untuk segera pulih kembali.
- Beri multivitamin: Anda juga bisa menambahkan multivitamin pada makanannya. Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan daya tubuh sehingga tubuh kucing pun bisa kembali segar. Pemberian multivitamin juga bisa membantu tubuh kucing melawan virus yang mungkin menyebabkan kucing sakit lemas.
- Hangatkan tempat tidurnya: Kucing sakit lemas juga bisa disebabkan oleh suhu tubuhnya yang turun. Jika dibiarkan, bisa-bisa kucingmu terserang hipotermia. Oleh karena itu, untuk menolongnya kamu bisa membantu menghangatkan tempat tidurnya, misalnya dengan menumpuk handuk kering di tempat tidurnya. Kamu juga bisa memanfaatkan lampu pijar di bawah 15-watt untuk menghangatkan tempat kucing tidur.
Kenapa Kucing Terlalu Banyak Tidur
Kucing yang tidur terus bisa menjadi tanda bahwa kucingmu menderita penyakit tertentu. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat kucing tidur terus, seperti infeksi, dehidrasi, cedera atau luka, dan masalah pernapasan.
Namun, sebagai pemilik kucing, penting untuk mengetahui beragam penyebab kenapa kucing tidur terus. Meski tampak normal, Anda tetap perlu waspada bila kucingmu terlihat sering tidur dan berlangsung lama.
Kebiasaan tidur terus-terusan ini bisa disebabkan oleh hal yang normal dan bisa juga karena kondisi atau penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab kucing tidur terus:
- Infeksi: Terkadang, infeksi juga bisa menjadi salah satu alasan mengapa kucing tidur terus. Infeksi pada kucing bisa disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit, seperti cacing dan ameba. Ketika sedang sakit karena infeksi, kucing akan mengalami berbagai gejala, seperti demam, batuk pilek, dan kurang nafsu makan. Hal ini bisa membuatnya menjadi kekurangan energi, sehingga ingin tidur terus. Oleh karena itu, jika kucingmu mengalami gejala infeksi, seperti flu dan panleukopenia, sebaiknya segera bawa kucingmu ke dokter hewan. Biasanya, kucing akan kembali segar dan beraktivitas seperti biasa setelah sembuh.
- Dehidrasi: Ada beberapa hal yang bisa membuat kucing dehidrasi, mulai dari diare, muntah-muntah, demam, hingga kurang makan dan minum. Ketika mengalami dehidrasi, kucing akan menjadi lebih lemas dan kurang mau bermain. Dehidrasi pada kucing juga bisa ditandai dengan mulut dan hidung yang kering serta mata cekung. Dehidrasi pada kucing merupakan kondisi yang berbahaya karena berisiko menimbulkan komplikasi berat, sehingga perlu segera ditangani oleh dokter hewan.
- Cedera atau luka: Pada dasarnya, kucing merupakan makhluk yang suka beraktivitas, seperti berlari dan melompat dari tempat tinggi. Hal ini bisa membuat ototnya menegang dan mengalami cedera. Untuk memulihkan kondisinya, kucing akan menghabiskan waktu dengan tidur lebih lama. Tidak hanya karena beraktivitas, pertambahan usia juga bisa membuat kucing mengalami nyeri sendi atau peradangan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga mereka menjadi lebih lemas dan memilih untuk tidur lebih banyak.
Berapa Lama Kucing Tidur Siang
Menurut American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), kucing seringkali tidur sekitar 16 jam sehari. Namun, beberapa kucing tidur lebih sedikit, yakni selama 13 jam, sementara yang lain bisa tidur selama 18 jam.
Kucing memang tidur di siang hari dan terbangun di malam hari. Ini terkait dengan kucing liar Afrika yang dominan di malam hari. Menurut Cornell University College of Veterinary Medicine, dibandingkan dengan mamalia lain, kucing tidur kira-kira dua kali lebih banyak. Selain itu, kucing cenderung tidur lebih lama seiring bertambahnya usia.
Apakah Kucing Bisa Tidur di Malam Hari
Kucing adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka lebih aktif di malam hari dan tidur di siang hari. Kucing liar Afrika, leluhur kucing domestik, juga aktif di malam hari untuk menghindari predator dan mencari mangsa.
Namun, kucing domestik biasanya menyesuaikan diri dengan jadwal pemiliknya dan bisa tidur di malam hari jika lingkungan sekitarnya tenang dan aman.
Namun, jika kucingmu terlihat terlalu sering tidur di siang hari dan kurang aktif di malam hari, itu bisa menjadi tanda bahwa kucingmu menderita penyakit tertentu. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat kucing tidur terus, seperti infeksi, dehidrasi, cedera atau luka, dan masalah pernapasan.
Namun, sebagai pemilik kucing, penting untuk mengetahui beragam penyebab kenapa kucing tidur terus. Meski tampak normal, Anda tetap perlu waspada bila kucingmu terlihat sering tidur dan berlangsung lama.
Berapa Jam Anak Kucing Tidur
Seekor anak kucing bisa tidur hampir sepanjang hari. Namun, seiring pertumbuhannya, waktu tidur anak kucing akan semakin berkurang. Seekor kucing domestik dewasa tidur rata-rata 15 atau 16 jam sehari. Namun, anak kucing bisa tidur hingga 15 jam per hari. Sementara itu, menurut pendapat lain, rutinitas harian anak kucing atau kitten yang baru lahir terdiri dari 90 persen waktu tidur, artinya hampir 22 jam dalam sehari.
Apakah Wajar Kucing Tidur Terus
Kucing yang tidur terus bisa menjadi tanda bahwa kucingmu menderita penyakit tertentu. Ada beberapa penyebab yang bisa membuat kucing tidur terus, seperti infeksi, dehidrasi, cedera atau luka, dan masalah pernapasan.
Menurut American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), kucing seringkali tidur sekitar 16 jam sehari. Namun, beberapa kucing tidur lebih sedikit, yakni selama 13 jam, sementara yang lain bisa tidur selama 18 jam.
Kucing memang tidur di siang hari dan terbangun di malam hari. Ini terkait dengan kucing liar Afrika yang dominan di malam hari. Menurut Cornell University College of Veterinary Medicine, dibandingkan dengan mamalia lain, kucing tidur kira-kira dua kali lebih banyak. Selain itu, kucing cenderung tidur lebih lama seiring bertambahnya usia.
Apa Ciri Ciri Kucing Sakit
Kucing yang sakit bisa menunjukkan beberapa ciri-ciri, seperti:
- Perubahan perilaku: Kucing yang sakit bisa menjadi pendiam secara tiba-tiba, tampak stres, sering bersembunyi, atau tidak aktif seperti biasanya. Sementara itu, sebagian kucing lain bisa menjadi lebih rewel, lebih lengket, atau menuntut perhatian lebih dari pemiliknya.
- Kelelahan atau terlihat tidak bertenaga: Saat sedang sakit, seekor kucing juga biasanya menunjukkan tanda-tanda lelah, lemas, atau tidak bertenaga. Ia juga bisa menunjukkan tanda dan gejala lain, seperti:
- Duduk dalam posisi membungkuk
- Lebih banyak tidur dan tidak mau bermain
- Gelisah
- Tidak mengangkat kepalanya dengan benar
- Sering memiringkan kepala
- Muntah dan kurang mau makan: Gejala ini bisa juga muncul setelah ia mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Kucing muntah sering kali disebabkan oleh sakit perut ringan, keracunan makanan, alergi makanan, atau mabuk perjalanan. Namun, muntah pada kucing juga bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius, mulai dari radang pankreas, penyakit ginjal, penyumbatan usus, efek samping obat, penyakit radang usus, hingga penyakit hati.
- Dehidrasi: Kucing yang sakit juga sering kali akan mengalami dehidrasi. Hal ini umumnya terjadi karena ia tidak mau makan dan minum atau diare dan banyak muntah. Saat mengalami dehidrasi, kucing akan tampak sangat lemas dan cenderung banyak mengantuk.
- Penurunan berat badan: Kucing yang sakit juga bisa mengalami penurunan berat badan secara drastis.
- Kesulitan bergerak: Kucing yang sakit juga bisa kesulitan bergerak karena merasa sakit atau lelah.
Bagaimana Posisi Tidur Kucing Saat Sakit
Ada beberapa posisi tidur kucing saat sakit, diantaranya:
- Tidur dalam posisi bola: Posisi tidur kucing membentuk bola merupakan salah satu posisi paling nyaman bagi kucing saat sedang sakit. Kucing mungkin meringkuk sekencang mungkin dengan menyelipkan telinga dan cakar ke dekat tubuh supaya lebih hangat.
- Tengkurap: Posisi kucing berbaring tengkurap dengan cakar yang merentang bukanlah posisi yang sering dilakukan saat kucing tidur nyenyak. Posisi ini dikenal dengan splooting yang mengganggu meregangkan sendi pinggul dan meredakan ketegangan atau mendinginkan tubuh setelah bermain di bawah terik yang panas.
- Tidur dengan kaki terlentang: Seekor kucing jarang ditemukan tidur dengan posisi cakar terlentang menyerupai posisi seolah akan terbang. Posisi ini sebenarnya dapat membantu kucing dengan cepat melarikan diri jika merasa terancam.
- Posisi roti: Posisi roti merupakan kondisi di mana kucing tidur dengan berbaring tengkurap dan cakar serta ekornya diselipkan di bawah perut. Posisi ini cukup umum untuk digunakan saat tidur siang singkat yang nyaman.
- Terlentang: Posisi ini menunjukkan bahwa kucing Anda merasa aman karena membiarkan badannya terbuka.
Demikian artikel tentang Penyebab Anak Kucing banyak Tidur yang dapat admin sampaikan untuk kamu semuanya. semoga bermanfaat dan bagi pemilik kucing yang mencari alasan mengapa kucing suka tidur, kamu bisa membaca artikel ini.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan serta olahraga yang rutin agar tubuh tetap sehat, karena kita masih berada di tengah-tengah pandemi covid-19.