Rumusan Pancasila yang dipakai sampai saat ini Tercantum dalam
Dailyvaldi.xyz – Rumusan Pancasila yang dipakai sampai saat ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), tepatnya pada alinea keempat. Pancasila tersebut berisi lima sila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia. Adapun lima sila tersebut adalah:
- Ketuhanan Yang Maha Esa,
- Kemanusiaan yang adil dan beradab,
- Persatuan Indonesia,
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan inilah yang resmi dan dijadikan sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga saat ini.
Pancasila, sebagai ideologi bangsa Indonesia, telah menjadi pondasi yang mengikat masyarakat kita sejak kemerdekaan. Tapi, bagaimana sebenarnya perjalanan Pancasila dari masa lalu hingga perannya di masa depan? Mari kita telusuri sejarah dan relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masa Lalu: Lahirnya Pancasila
Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Juni 1945. Saat itu, Soekarno menggagas lima dasar negara yang ia sebut sebagai "Pancasila".
Gagasan ini kemudian diterima oleh para pendiri bangsa sebagai falsafah dasar negara yang akan mempersatukan berbagai perbedaan di antara penduduk Nusantara.
Lima sila yang digagas Soekarno berfungsi untuk merangkul keberagaman yang ada di Indonesia mulai dari agama, budaya, hingga kepentingan politik. Rumusan final Pancasila kemudian dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945, dan menjadi pedoman negara Indonesia yang merdeka.
Namun, perjalanan Pancasila tidak selalu mulus. Di era setelah kemerdekaan, Pancasila kerap dijadikan alat politik oleh berbagai rezim.
Contohnya, di era Orde Baru, Pancasila digunakan sebagai instrumen kontrol politik oleh pemerintah untuk membatasi ruang gerak kebebasan berpendapat. Meskipun begitu, Pancasila tetap bertahan sebagai landasan fundamental bangsa ini.
Masa Kini: Relevansi Pancasila dalam Kehidupan Modern
Saat ini, Pancasila tetap menjadi ideologi yang penting dan relevan. Namun, banyak orang mungkin merasa bahwa Pancasila hanyalah sebuah konsep yang "formalitas" tanpa aplikasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, mari kita pikirkan kembali.
Pancasila sesungguhnya ada dalam berbagai aspek kehidupan kita, bahkan di tengah perkembangan zaman yang sangat cepat ini. Misalnya, sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, memanifestasikan toleransi antar umat beragama.
Di Indonesia, meskipun banyak agama yang dianut, kerukunan tetap dijaga. Di tengah globalisasi yang seringkali membawa ide-ide radikalisme, nilai ini menjadi sangat penting untuk menjaga keharmonisan sosial.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengingatkan kita pada pentingnya hak asasi manusia dan keadilan sosial. Di era modern ini, nilai-nilai tersebut kian relevan, terutama ketika dunia menghadapi isu-isu ketidakadilan, kesenjangan ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Sedangkan, Persatuan Indonesia adalah inti dari sila ketiga. Dalam dunia yang semakin terhubung dengan media sosial dan teknologi, seringkali muncul perpecahan karena informasi yang salah atau polarisasi politik. Pancasila tetap relevan sebagai perekat yang menyatukan kita di tengah tantangan-tantangan tersebut.
Selanjutnya adalah sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mencerminkan nilai-nilai demokrasi yang kian kuat di Indonesia. Pemilihan umum, musyawarah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses politik adalah bagian penting dari demokrasi yang dijalankan berdasarkan asas Pancasila.
Terakhir, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi cita-cita bangsa yang terus diperjuangkan, terutama dengan masih adanya ketimpangan sosial yang signifikan di berbagai daerah. Tantangan besar bagi kita semua adalah bagaimana mengimplementasikan keadilan sosial di seluruh pelosok negeri, bukan hanya di pusat-pusat perkotaan.
Masa Depan: Tantangan dan Peluang Pancasila
Ke depan, Pancasila menghadapi tantangan yang cukup besar, terutama dari globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan nilai-nilai sosial.
Salah satu ancaman besar adalah derasnya arus informasi dari luar yang bisa menggerus nilai-nilai lokal dan memperkenalkan ideologi-ideologi baru yang mungkin bertentangan dengan Pancasila.
Selain itu, generasi muda yang lahir di era digital seringkali lebih terhubung dengan budaya global daripada dengan akar kebudayaan dan nilai-nilai lokal.
Ini bisa menimbulkan tantangan bagi Pancasila jika tidak ada upaya yang serius untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan relevan dalam kehidupan sehari-hari generasi muda.
Namun, ini juga bisa menjadi peluang. Pancasila bisa terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong dan persatuan, bisa diintegrasikan dalam konteks dunia modern baik itu dalam teknologi, ekonomi digital, maupun gaya hidup sosial.
Misalnya, bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menciptakan kesetaraan sosial yang lebih baik? Atau bagaimana Pancasila bisa menjadi landasan moral bagi masyarakat dalam era informasi yang serba cepat?
Pemerintah dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga agar Pancasila tetap relevan di masa depan. Pendidikan Pancasila harus terus digalakkan di sekolah-sekolah dan di kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai teori tetapi sebagai panduan nyata dalam kehidupan sosial dan politik kita.
Kesimpulannya, pancasila bukan hanya sebuah teks sejarah atau jargon politik. Ini adalah falsafah hidup yang terus menerus relevan dari masa ke masa. Dari masa lalu, Pancasila lahir sebagai perekat bangsa yang multikultural.
Di masa kini, Pancasila tetap menjadi fondasi negara dalam menghadapi tantangan globalisasi, demokrasi, dan keadilan sosial. Dan di masa depan, Pancasila harus mampu beradaptasi dengan dunia yang terus berubah sambil tetap memegang nilai-nilai inti yang sudah ditanamkan oleh para pendiri bangsa.
Mari kita sama-sama menjaga, menerapkan, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap langkah hidup kita, untuk memastikan bahwa dasar negara ini bukan hanya bertahan, tetapi juga terus relevan bagi generasi yang akan datang.